Minggu, 25 September 2011

Bomber : God damn you !

Listen to the news on TV about the suicide bomb at Kapunton Church - Solo, Central Java. Bomber is about 20 - 30 years old, a male. Can't stop thinking why still this idiot action happening ?

Whoever you're, when you call yourself Muslim and you do this for jihad or whatever the name,... can you please tell me, who do you do Jihad for ? Is it for Islam ? Does Islam teach this ? Wake up, you even put Muslim at harder situation facing the world. I'm Muslim, I live side by side with American, Korean, Taiwanese, Chinese, and many other nationalities... They treat us well, regardless their religions, or my religion is... But what we do as Muslim here, I'm embarrassed with this kind of things. Please ... please ... please stop... !!!

This is not the country you could do that kind of Jihad. Have you ever think if your children, your wife, your father, your mother, your sister, your girlfriend, your families, treated at the same way : killed by bomb, ended by death, or disabilities... ?? .. I beg you, think positive, behave positive : stop bombing and terrorizing. You have blood and heart like us, ... please stay in peace.... PEACE !


Perkosaan

Belakangan, marak banget berita tentang perkosaan. Gara - gara seorang mahasiswi ditemukan tewas di daerah Tangerang setelah diperkosa, juga tak berapa lama kemudian, seorang karyawati juga diperkosa ramai - ramai didalam angkot dan oleh awak angkot bersama teman2nya.

Sejak itu, banyak sekali media mengekspos tentang berita perkosaan. Bahkan Fauzi Bowo - Gubernur DKI, ikut angkat bicara. Fauzi menyatakan bahwa keamanan harus ditingkatkan, dan akan berkoordianasi dengan Muspika dan Dishub. Tak lupa, Fauzi juga menyentil, dan menghimbau para pemakai angkot untuk tidak memakai rok mini.

Reaksi sentilan Fauzipun terjadi. Bahkan demonstrasi para penyuka rok mini digelar di Jakarta. Sampai - sampai, Fauzipun memohon maaf...

Apa salahnya dengan himbauan Fauzi ? Bukankah betul yang disampaikan, bahwa, memakai rok mini itu memang sedikit banyak memancing birahi. Kalau tidak, kenapa kita melarang para pembantu dirumah memakai rok mini ? Apakah hanya karena adab kepantasan ? Bukankah di dalam angkot lebih terekspos oleh banyak 'jenis' mata; dari yang lagi mabuk, lagi pingin, atau yang justru berpaling karena iman.

Memang, gw setuju bulet,bahwa keamanan harus ditingkatkan, pelayanan transportasi publik harus diperbaiki. Pelaku perkosaan dihukum seberat - beratnya apalagi pelaku rame2, harusnya dihukum mati. Disisi lain, coba kita pikirkan, apakah pemerintah bertanggung jawab terhadap pikiran2 porno yang timbul dari sopir angkot ? Makanya, membangun keamanan ini, nurut gw, mesti datang dari berbagai pihak. Termasuk kita, salah satunya dari cara berpakaian kita. Karena konteksnya di angkot, paling tidak, perilaku dan cara berpakaian kita saat naik angkot.

Well, gw juga penyuka rok mini. Koleksi rok mini gw juga berjejer dikamar gw. Tapi dalam hal ini, gw setuju dg himbauan Fauzi. Mungkin cara Fauzi menyampaikan, gw juga kurang bisa nerima. Mesti agak lebih bijak, jangan melebar kemana2...

Lw, mungkin ga setuju dg pendapat gw. It's ok. Gw hormatin pendapat lw juga. Ga ada yg salah dg menjadi berbeda... Gw berdoa, semoga para korban perkosaan yang meninggal, diampuni segala dosanya dan yang masih selamat, disembuhkan dari trauma...untuk bisa jalani hidup ini sewajarnya kembali... Dan buat gw, lw, org2 yg kita sayangi semuanya, mudah2an terselamatkan dari kejahatan itu... Amin.

Sambil gw nulis ini, gw baca BBM dari temen gw. Isinya gini : kemarin - berita tentang nenek - nenek diperkosa bule di dalam angkot, didaerah Bali. Hari ini - nenek - nenek beramai2 naik angkot....

Sialan!!, gw pikir serius.... hhhhhhhh......